Sekitar 5 tahun yang lalu saat aku masih duduk di kelas 2 SMP aku mengalami kecelakaan yang mungkin akan membuat tertawa bagi siapapun yg mendengarnya. Ya, bayangkanlah aku keseleo karena aku terjatuh dari kasur. Mungkin yg dipikirkan orang2 adalah 'mana mungkin bisa jatuh dari kasur yg empuk'. Sebenarnya hal itu tidaklah seperti yang mereka pikirkan, aku tidak terjatuh dari kasur. Mungkin kejadiaannya memang di kasur tapi bukan itu penyebabnya. Penyebabnya adalah penyakit yg bersarang pada kaki kananku ini.
Waktu aku kelas 1 SMP aku pernah 1 kali terjatuh tepat di lapangan sekolahku. Jika kaki keseleo tentu saja harus diobati dan aku sudah biasa diobati dengan diurut oleh tunanetra. Setelah diurut itu tak berapa lama kakiku kembali normal seperti biasa. Namun kadang aku suka merasa kakiku tersentak dan merasakan nyeri pada lutut kanan ku yang tidak berlangsung lama. Tentu saja karena rasa nyeri itu hilang aku jadi tidak mempermasalahkannya. Dan keputusanku itu salah karena hal itulah yang memberiku tanda2 bahwa aku akan mendapatkan penyakit seperti ini.
Kembali ke saat aku kelas 2 SMP, aku divonis menderita skoliosis. Mungkin anda pernah mendengar kata ini sewaktu duduk di bangku SMP atau SMA. Ya, ini adalah suatu penyakit dimana tulang belakag seseorang membengkok ke kanan/kiri. Tapi aku sama sekali tidak mengetahui hal ini sampai saat seorang sensei memberitahukanku saat aku memeriksa penyakitku ini. Orangtuaku sudah melakukan berbagai macam pengobatan padaku mulai dari mencari tukang urut, pergi ke sensei, dan yg terakhir baru kami pergi ke dokter karena merasa sudah tidak ada alternatif lain. Papaku sempat berfikir untuk membawaku ke paranormal yang untungnya tidak terlaksana.
Pergi ke dokter tidak berarti bahwa aku diberikan resep yang kemudian setelah aku meminumnya maka akan langsung sembuh. Berobat ke dokter memerlukan perjuangan karena jadwal yang sangat malam, pernah aku mendapat giliran jam 2 pagi. Untungnya waktu itu aku bersekolah siang sehingga tidak membuatku terlalu lelah. Dokter menyuruhku untuk melakukan MRI karena hasil ronsen saja tidak cukup untuk mengetahui segalanya. Saat di MRI aku sama sekali tidak boleh bergerak dan bicara selama kurang lebih 30 menit. Itu bukanlah hal yg sulit bagiku karena aku adalah orang yang tidak dapat dikatakan aktif sehingga aku lebih senang berdiam diri. Dari hasil MRI tersebut dokter menyimpulkan bahwa bantalan antar ruas tulang pinggul ke 4 dan 5 keluar dari jalurnya berada. Dan akhirnya dokter untuk melakukan fisioterapi beberapa kali sebelum aku kembali untuk mengecek keadaanku selanjutnya.
Pada masa2 terapi pun aku masih harus berjuang agar aku dapat berjalan dengan normal. Waktu itu setiap hari kamis aku harus bangun jam 5 pagi dan berangkat ke Jl. Sangaji di kawasan Jakarta Pusat untuk melakukan fisioterapi. Terapi selesai sekitar pukul 10 dan kami langsung pulang dan setelah itu aku harus bergegas pergi ke sekolah. Hal itu sungguh melelahkan bagiku. Tapi perjuangan itu tidak berakhir sia2 karena kondisiku makin membaik dan skoliosisku pun semakin terobati. Aku tidak tahu pastinya seberapa lama aku mengikuti fisioterapi, tapi sepertina lebih dari 6 bulan. Yang aku tahu adalah aku sama sekali tidak mengikuti pelajaran olahraga sejak aku mengalami kejadian tersebut hingga menjelang Ujian Akhir Sekolah untuk lulus SMP. Yah, sekitar 1,5 tahun aku tidak berolahraga dan itu membuatku sedih.
Kini, sudah 3 tahun aku tidak melakukan fisioterapi, juga tidak melakukan
medical check up mengenai kondisiku sekarang. Aku tidak tahu bagaimana keadaan kakiku sekarang, yang kutahu adalah aku sering merasakan sakit dikala aku berjalan terlalu jauh atau posisi kakiku salah. Tadi pagi ketika aku berjongkok untuk membuang air kecil tiba2 aku tersentak dan merenggit karena lutut kananku terasa sakit. Rasa sakit itu tidak berlangsung lama, sama seperti yang sering kualami dulu. Apakah ini pertanda bahwa
ia akan kembali? Hal itu tentu saja akan gawat karena saat aku kuliah aku akan tinggal di rumah ii ku dimana aku harus berjalan cukup jauh dan harus naik metromini yang tentu saja memerlukan kaki yang kuat untuk menopang badanku ini.
Semoga hal ini tidak akan pernah terjadi lagi. Aku benar2 berdoa agar
ia tidak akan kembali. Jangan pernah kembali karena siapapun tidak menginginkannya ada.