Hwaiting Mangdong!


Judul : Hwaiting Mangdong!
Penulis : Yuriko aka minichoco.
Rating : T- Teen, 13+.
Karakter : Mangdong, Xiaki, Changmin, Jessica, Junsu, Taeyeon ‘n another TVXQ member..
Dipersembahkan untuk : Siapapun yg cinta sama TVXQ dan SNSD, yg ngedukung couple ChangSica dan Taesu, pada fans2 Junsu diluar sana (jangan ngmabek yah Junsu digituin XP), dan pada teman saya yang mengira bahwa sabun colek di piringnya adalah mentega XD.

Hoaaaahm.. sudah pagi ternyata. Hari ini mulai latihan lagi supaya aku dapat menjadi pintar dan kuat. Namaku Mangdong, aku adalah anjing kecil yang dipelihara oleh sorang member boyband yg sedang booming di Korea. Pemilikku adalah Shim Changmin yang sangat suka makan sehingga menamaiku dengan nama makanan ini. Tapi biarpun begitu aku sangat menyayanginya dan demi dialah aku ingin menjadi anjing yang kuat.

---

“Hyung, kenapa kau ikuti aku kesini?” Changmin tampak kesal karena secara kebetulan Junsu juga ingin menjenguk anjing kesayangannya.
“Siapa yang mengikutimu? Aku kan juga kangen pada xiaki”
“Mana ada orang senarsis dirimu yang menamai anjingnya seperti nama pemiliknya”
“Aku juga baru tau ada orang yang menamai anjingnya dengan nama makanan” balas Junsu “salah2 saat kau lapar nanti malah anjingmu yang kau makan”
“Kau pikir aku sebodoh itu hyung? Bagaimanapun aku dapat membedakan mana makhluk hidup dan makanan, tidak seperti kau”

*flashback*

Beberapa waktu yg lalu saat makan di sebuah restoran Chinese food tiba2 Junsu memakan hal yang tidak seharusnya masuk ke dalam mulutnya. Ia begitu kelaparan sehingga tidak menyadari ada benda aneh di dalam capcai yang hendak dimakannya itu. Changmin yang duduk disebelahnya sudah tau kalau ada yg tidak beres dengan sayur tersebut namun ia diam saja karena Junsu yang akan memakannya duluan *evil grin*. Dan tak berapa lama Junsu menyuap capcai tersebut ke dalam mulutnya. Akhirnya ia oun sadar ada yg tak beres dengan rasa capcai itu, terutama jagung mininya.

“Hueeeeeekk!!” Junsu memuntahkan isi mulutnya ke dalam piring.
“Iiiiihh ~ kau ini jorok sekali sih hyung! Tidak baik muntah seperti itu di depan orang banyak” Changmin pura2 tidak tahu akan apa yg terjadi pada hyung-nya itu.
“Menjijikan sekali! Apa yg ada dalam capcai itu??” Junsu marah2 sambil mengelap mulutnya dengan tissue.
“Sepertinya ulat daun. Apa kau tak apa2?” Yoochun membantunya membersihkan mulut dengan tissue.
“Bagaimana bisa ada benda seperti itu di dalam makanan kami?” Yunho mulai memprotes pada pelayan yg ada di dekat mereka.
“Untungnya aku selalu memperhatikan kebersihan dalam semua masakanku” Jaejoong menggumam.

*end of flashback*

“Hei bodoh, jangan2 kau sudah mengetahuinya yah sebelum aku memakan capcai itu?” Junsu baru sadar setelah Changmin mengungkit2 masalah itu.
“Bodoh? Jelas2 aku lebih pintar darimu hyung..! Dan karena kebodohanmu itulah kau tidak mengetahui bahwa ada ulat disana. Padahal ulatnya sudah mengapung saat itu. Hiiiiy ~”
“Bersikaplah sopan sedikit pada hyung mu ini hei adik kecil!!!” mereka berdua akhirnya bertengkar seperti anak kecil yang sedang memperebutkan sebuah permen lolli yang sangat besar.

Mangdong dan Xiaki sudah sampai di ruang tamu saat mereka sedang bertengkar. Mereka berdua berpikir bahwa sungguh konyol majikan mereka berdua yang kerjaannya hanya bertengkar terus karena hal2 yang tidak jelas.

“Xiaki hyung, knapa mereka berdua bertengkar?” mangdong bertanya karena ia masih kecil dan belum mengerti hal2 seperti itu.
"Mungkin mereka memperebutkan wilayah kekuasaan seperti yg biasa kita lakukan??" yang namanya anjing pasti berpikir dengan logika anjing. Tapi meskipun begitu ia cukup pintar, tidak seperti pemiliknya.
“Memperebutkan wilayah kekuasaan? Apa yang paling kuat yg bisa memilikinya?”
“Kau tidak perlu berpikir serumit itu mangdong. Nanti juga kau akan mengerti ^ ^” akhirnya xiaki dan mangdong hanya menunggu hingga 2 majikannya itu berhenti berkelahi.

---

Beberapa hari setelah itu Changmin kembali ke sekolah binatang tempat Mangdong dititipkan.

“Mangdong!” mangdong pun segera berlari ke arah pemiliknya itu dengan cepat *dan lucu* tentunya.
“Hei anjing kecil, apakah kau baik2 saja? Aku kangen sekali padamu” Changmin memeluk2 anjing kecilnya tersebut yang terlihat semakin kecil apabila dekat dengannya.
“Ah!! Ini kubelikan baju baru untukmu. Hehehe. Sebenarnya banyak yg ingin kubeli untukmu tapi kutahan2” ia mengeluarkan sebuat baju kecil berwarna biru yang sangat lucu
“Gomawoh appa. Kau sangat memperhatikanku, aku senang sekali bersamamu appa” Mangdong menggoyang2 kan buntutnya sekeras mungkin.
“Mangdong!” tiba2 terdengar suara perempuan yang sangat dikenali oleh Mangdong, ia pun segera menoleh.
“Hi jess, udah selesai urusannya?” Chanmin bertanya pada Jessica yang jadian dengannya sejak 3 bulan lalu.
“Ya, sudah selesai. Tampaknya aku belum bisa memelihara salah satu diantara mereka saat ini” Jessica memeluk2 Mangdong yang daritadi tampak manja padanya.
“Sayang sekali. Tapi tak apa, Mangdong juga sudah mengganggap mu sebagai pemiliknya” Changmin berusaha menghibur Jessica yg tampak kecewa.
“Gomawo”
“Ammaaa~ Manddong kangen sekali padamu. Knapa jarang menjengukku?? Padahal aku senang sekali kalau amma datang bersama appa” Mandong sudah mengganggap Jessica seperti ibunya sendiri.

Sementara tak jauh dari tempat Changmin dan Jessica berada.
“Hei! Tidakkah mereka terlihat seperti sebuah keluarga?” TaeYeon melancarkan pertanyaan pada Junsu “Bukankah begi….” Saat ia menoleh ternyata Junsu sedang guling2 an di lantai bersama Xiaki.
“Ahahahahaha.. Geli Xiaki, sudah lepaskan aku. Hahahaha”
“Kenapa aku bisa jadian sama si bodoh ini??” Taeyeon mengeha napas dan pergi meningglakan Junsu menuju ke tempat Changmin dan Jessica berada.

---

“Mangdong, kau beruntung sekali memiliki appa dan amma yg peduli padamu sedangkan appa ku tidak pernah membawakan hadiah untukku” Tampak xiaki sangat sedih ketika melihat Mangdong dikunjungi oleh appa dan amma nya.
“Kenapa kau berpikir begitu hyung? Appa mu juga menyayangimu kan, buktinya ia sering kali mengajakmu bermain seperti tadi”
“Ya, tapi ia tidak peduli sama sekali tentang kabarku. Ia juga tidak pernah membawakanku hadiah."
“Hyung, rasa sayang bukan berarti harus memberikan hadiah. Harusnya kita yg paling bisa merasakan itu karena perasaan binatang jauh lebih kuat daripada manusia. Iya kan hyung?”
“Mangdong… Kau benar sekali. Tampaknya kau sudah mulai dewasa” Xiaki merasa tenang sekarang.
“Hyung, mungkin kau tidak tahu kalau aku sangat ingin menjadi sepertimu hyung. Ntah kapan aku dapat menjadi anjing yang besar dan kuat supaya aku dapat melindungi appa dan amma”
“Kau bisa melindungi mereka tanpa harus menjadi besar dan kuat mangdong”
“Apa maksud mu hyung?” Mangdong sangat bingung dengan kata2 Xiaki tersebut.
“Sudahlah, lain kali saja kita bahas, sekarang waktunya kita tidur”
“Iya”

---

Hari ini Jessica mengajak Mandong jalan2 ke taman setelah mendapatkan ijin dari Changmin dan pemilik sekolah. Jessica tidak sendirian, Taeyeon juga mengajak Xiaki keluar tanpa perlu ijin dari Junsu karena pihak sekolah memberinya ijin tanpa harus menerima persetujuan Junsu. Mengapa begitu? Karena pihak sekolah tau bahwa anjing tersebut tidak akan menghilang atau tersesat karena ia adalah anjing pintar, tidak seperti pemiliknya.

“Aaah.. Sejuknya udara di pagi hari”
“Ada apa Jess? Tumben sekali kau mengajakku keluar”
“Tak apa apa. Aku hanya ingin mencari udara segar. Lagipula aku ingin membelikan mangdong sesuatu” Jessica menatap lekat2 pada Mangdong yang sedang berlari2 bersama Xiaki.
“Ada apa? Tak biasanya kau seperti ini” Taeyeon seakan bisa merasakan kegundahan dalam hati Jessica.
“Aku tidak tahu harus berbuat apa, padahal aku sangat senang saat bersamanya” Jessica tidak dapat lagi menahan air matanya.
“Apa maksud mu? Berbicaralah yang jelas” Taeyeon kaget dan tidak mengerti apa maksud dari kata2 Jess tersebut.
“Aku.. Mungkin akan berpisah dengan Changmin dalam waktu dekat ini”
“Apa maksudmu??” Taeyeon menatap Jessica lekat2 dan mencengkram pundaknya erat2. Ia membutuhkan alasan yg jelas mengenai keputusan temannya itu.
“Aku sudah tidak tahan lagi terhadap perlakuan mereka padaku” Jessica menangis tersedu2.
“Aku mengerti namun kau juga harus bertahan hingga mereka mengerti. Aku tahu hal ini sangatlah sulit, aku juga mengalaminya jess” Taeyeon berusaha meyakinkan Jessica.

Sementara itu Mangdong dan Xiaki yg sedang bermain pun merasa heran apa yang terjadi pada amma mereka.
“Hyung, knapa amma menangis seperti itu? Biasanya ia selalu tampak ceria. Apa ia bertengkar dengan appa?” Mangdong merasa ikut sedih saat melihat amma nya menangis seperti itu.
“Aku tidak tahu Mangdong. Masalah manusia sangatlah rumit. Mungkin kepopuleran mereka membuat mereka menjadi seperti itu”
“Hmmm… aku tak ingin melihat amma menangis” Mangdong berlari ke arah Jessica kemudian naik ke pangkuannya. Jessica yang melihat hal itu langsung memeluk mangdong dalam dekapannya. Mangdong menjilati air mata Jessica yg membuatnya sangat kaget.
“Amma jangan menangis. Mangdong jadi ikutan sedih”

---

Hari ini adalah hari yang telah ditentukan Jessica untuk memutuskan hubungannya dengan Changmin. Ini adalah hal paling berat yg ia lakukan selama ini. Berpisah dari orang yg dicintai tentu saja tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk dirinya. Ia hanya duduk disana sambil memain2 kan gelas berisi susu coklat yg ia pesan tadi. Ia jadi ingat kalau Mangdong sangat menyukai susu coklat yg sering ia bawakan padanya jika berkunjung ke sekolah.

Mangdong, mungkin kita takkan bertemu lagi. Tapi aku berharap kau akan terus mengingatku dengan kalung yg kuberikan padamu waktu itu.

Jessica berusaha menahan agar air matanya tidak keluar hari ini. Ia berfikir meskipun harus berpisah, ia ingin berpisah dengan senyuman, bukan dengan tangisan.

“Sudah lama menunggu? Maaf yah, tadi pemotretannya agak ngaret. Jongmal Mianheyo” Changmin mengatupkan tangannya dan meletakkannya di depan dahinya.
“Tak apa2. Aku tahu kamu pasti sibuk sekali begitu pulang ke Korea” Jessica tersenyum agak memaksa.
“Ada apa? Tampaknya ada hal penting yg ingin kau bicarakan” Changmin merasa sedikit khawatir dengan keadaan kekasihnya itu yang kurang ceria akhir2 ini.
“Begini.. kamu ingat kado ulang tahun yg kamu berikan padaku tahun lalu? Aku tak sengaja memecahkannya kemarin”

Changmin terkejut mendengar hal itu dari mulut Jessica. Barang itu sangat berharga bagi mereka berdua karena terdapat foto mereka di dalamnya. Jessica sudah berjanji akan menjaganya baik2 dan sekarang dengan entengnya dia berkata bahwa benda itu sudah pecah.

“Apa? Bagaimana bisa sampai pecah? Kamu kan sudah berjanji untuk menjaganya baik2”
“Aku tahu aku sudah melakukan kesalahan besar, kau pasti sangat marah padaku, oleh sebab itu…”
“Apa? Apa maksudmu Jess??” Changmin merasa sangat heran dengan semua yg terjadi.
“Kita sudahi saja yah. Aku merasa tak pantas bersamamu, bahkan benda berharga seperti itu saha tak bisa kujaga” Jessica benar2 memasang senyuman yg dipaksakan.
“TIDAK!! Aku tidak mau kita putus hanya gara2 hal itu. Aku sangat sayang padamu Jess. Benda seperti itu, aku tidak marah kok, kita dapat membuatnya lagi nanti. Kau tidak usah memikirkan hal itu, kau juga tidak perlu memaksakan dirimu untuk tersenyum seperti itu” Changmin memeluk Jessica dengan sangat erat. Jessica pun sudah tidak mampu lagi untuk menahan air matanya.
“Ta, tapi aku tetap tidak bisa” Jessica berbicara sambil terisak.
“Kenapa???” Changmin benar2 terkejut kali ini “Jadi ada hal lain yg masih membuatmu merasa tak enak??”
“Tidak…” Jessica menggeleng
“Kalau begitu kenapa?”

JEPREET!!
Terdengar suara potret kamera dari balik pohon yg terletak tak jauh dari tempat Changmin dan Jessica berada. Changmin yg merasa situasinya akan bertambah gawat segera mengejar orang itu dan melayangkan satu pukulan ke mukanya.
“APA MAU MU??” Changmin terlihat sangat marah saat itu.
“Tentu saja mencari berita bagus. ‘Jessica SNSD menangis untuk menarik perhatian salah seorang member TVXQ’. Bukankah berita ini akan menghasilkan banyak uang untukku? Hahahaha”
“KAU!!” Changmin kembali menghajarnya dengan pukulan2 yang tidak terkendali.

Guk!! Guk guk guk guk!! Guk..
Tiba2 Changmin melihat ada Mangdong disana dan ia langsung tersadar dari emosinya itu.
“Mangdong… Bagaimana kau bisa kemari??”
“Mangdong tidak ingin melihat appa dan amma begini. Mangdong tidak suka”
“Sebentar, aku harus menyelesaikan urusanku dulu dengan paparazzi brengsek ini” Changmin mengambil kamera yg dipakai untuk memotretnya dan Jessica tadi. “Tanpa ini kau tidak akan berbuat macam2. Pergilah sebelum aku membunuhmu!” paparazzi itupun langsung pergi terbirit2.

Sesampainya di café tadi Changmin tersentak saat melihat Jessica berdiri sambil menangis ketika menunggu Changmin kembali. Changmin yg melihat hal itu serentak langsung memeluk Jessica agar ia tahu bahwa keadaannya baik2 saja.
“Hei, lihat apa yg dibawakan Mangdong” Changmin nyengir2 ga jelas. Ternyata yg mangdong bawa adalah hadiah ulang tahun yg Jessica bilang sudah ia pecahkan tadi.
“Aku tah tahu kenapa kau membohongiku soal ini dan aku takkan memaksamu untuk menceritakannya. Tapi yg jelas aku ingin kamu tahu bahwa aku akan menjagamu jadi kamu tak perlu takut akan apapun. Bagaimana pendapatmu? Aku keren kan tadi?? Hehehe”
“Iya.. Keren sekali” Jessica kembali menangis, tapi kini menangis karena bahagia ia masih boleh berada di sisi Changmin.
“Tapi ngomong2 knapa Mangdong bisa ada disini yah?? Dan membawa barang itu pula. Aneh. Coba kau bisa ngomong Mandong” Changmin mengangkat Mangdong dan mengusap2 kepalanya. “Terima kasih Mangdong”
“Aku kan tak inggin melihat appa dan amma sedih, jadi inilah yg bisa kulakukan untuk kalian. Sekarang aku tahu apa kata Xiaki hyung tentang tak perlu kuat untuk melindungi seseorang. Tapi sebenarnya tidak benar juga sih karena jika aku tidak kuat maka aku tidak akan bisa kabur dari sekolah dan kemari membawa benda yg berat seperti itu”

Akhirnya Changmin dan Jessica tidak jadi putus karena memang tidak ada alasan untuk putus. Bahkan mereka semakin mesra dari sebelumnya. Sementara itu di sekolah Mangdong…

“Hei!! Pasti kau yg membawa Mangdong keluar! Mengakulah!” Kepala sekolah mengomeli Junsu dari tadi.
“Yampun buu~ tuh anjing keluar sendiri. Percaya deh” Junsu udah capek daritadi dituduh terus.
“Mana mungkin ia bisa kabur! Mangdong adalah anjing kecil yg manis dan penurut”
“Kadang ia perlu berbuat liar seperti majikannya” gumam Junsu.
“Apa yg kau katakan??”
“Tidak apa2” Junsu mengelak.
“KATAKAN!!”
“TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK~!!!” Junsu berteriak sambil lari ke arah gerbang.
“Bodoh sekali dia, kau tidak akan begitu kan xiaki??” Taeyeon tampak kesal dengan sikap Junsu.
“Guk!! Tentu saja tidak amma. Aku tidak mau menjadi anjing bodoh” batin Xiaki

*the end*

ada yg mo komen?? hahahaha..
FF gejeh tenan.. tapi untung ga gejeh2 amat.. XD
ohya, ada yg buatin poster na ga??
sebelon di post di forum2 gituh.. hehehe..

udah jadi.. huakakaka ~

tq yah buat yg dah baca.. ^ ^

2 comments:

Nakamura Miharu said...

Wakakakakkkkk!!!!
XD
Saia suka tokoh JunSu disini~
ekeke...
si Tae2...
lucu e,,
keknya aye akan berbuat yang sama seperti tae2 jika punya pacar kae junsu...
*narsis.com*
si Mangdong baik sekali
T____T
jadi pingin liat mangdong kae apa...
hihihihi....

Bagus kok yuchan~
share more!!
JunSu=bodoh
*disate rame2*
*kabur*

Novia Nabila said...

aku mau changsicaa lagiii :DD

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates